Teks Berjalan

Selamat Datang di Blog abuyasin.com Selamat Datang di Blog abuyasin.com

Senin, 11 Agustus 2025



Kekuatan Pengulangan: Mengukir Diri Melalui Kebiasaan

Ungkapan "kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang" bukan sekadar kalimat motivasi yang kosong. Ia adalah inti dari bagaimana kita membentuk diri, mengukir karakter, dan mencapai keberhasilan. Filsuf besar Aristoteles pernah berujar, "Keunggulan bukanlah tindakan, melainkan kebiasaan." Kalimat ini menggemakan kebenaran fundamental bahwa hasil besar tidak datang dari satu tindakan heroik, melainkan dari ribuan keputusan kecil yang dilakukan secara konsisten.

Ketika kita melihat orang-orang sukses baik dalam karier, bisnis, maupun kehidupan pribadi kita seringkali hanya melihat puncak gunung esnya. Kita melihat kekayaan, pengakuan, dan pengaruh mereka, tetapi kita lupa melihat fondasi yang menopangnya: rutinitas, disiplin, dan kebiasaan yang mereka bangun dari hari ke hari.

Psikologi di Balik Kebiasaan

Otak kita, secara alami, dirancang untuk efisiensi. Saat kita melakukan sesuatu berulang kali, otak membentuk jalur saraf yang membuat tindakan tersebut menjadi otomatis. Ini adalah konsep yang dijelaskan oleh Charles Duhigg dalam bukunya The Power of Habit, yang menggambarkan bagaimana setiap kebiasaan terdiri dari tiga komponen:

  1. Isyarat (Cue): Pemicu yang memberitahu otak untuk masuk ke mode otomatis dan kebiasaan mana yang akan digunakan.
  2. Rutinitas (Routine): Tindakan fisik, mental, atau emosional itu sendiri.
  3. Hadiah (Reward): Penguatan positif yang membantu otak mengingat lingkaran kebiasaan ini di masa depan.

Dalam konteks yang Anda sebutkan tentang bisnis online, setiap pilihan yang kita ambil antara menunda atau mengerjakan, asal jalan atau sistematis adalah bagian dari lingkaran ini.

  • Menunda: Isyaratnya mungkin perasaan kewalahan atau adanya notifikasi media sosial. Rutinitasnya adalah menunda pekerjaan, dan hadiahnya adalah kepuasan instan yang semu.
  • Mengerjakan: Isyaratnya adalah waktu yang telah ditetapkan untuk fokus. Rutinitasnya adalah mulai bekerja, dan hadiahnya adalah perasaan puas karena telah mencapai progres.

Seiring waktu, pilihan-pilihan ini mengeras menjadi kebiasaan, dan kebiasaan-kebiasaan ini pada akhirnya membentuk takdir kita.

Pendekatan Barat: Atomic Habits, Power of Habit, dan 7 Habits

·         James Clear – Atomic Habits
Clear menekankan perubahan radikal bukan melalui lompatan besar, tetapi melalui kebiasaan kecil yang ditanamkan secara bertahap. Ia menyarankan teknik seperti habit stacking mengaitkan tindakan baru ke kebiasaan yang sudah ada sehingga kebiasaan baru lebih mudah tertanam.

·         Charles Duhigg – The Power of Habit
Menguraikan kembali habit loop yaitu cue → routine → reward. Ia juga menunjukkan bahwa gangguan kecil dalam loop—misalnya, memecah rutinitas lama dan menggantikannya dengan yang lebih positif—dapat mengubah jalur otak yang terbentuk.

·         Stephen R. Covey – The 7 Habits of Highly Effective People
Covey memosisikan kebiasaan sebagai jembatan antara pengetahuan dan keterampilan. Kebiasaan efektif seperti “bersikap proaktif”, “memulai dengan tujuan akhir di pikiran”, dan “mulai dari yang paling penting” membentuk karakter produktif dan berdampak. Artikel yang mengaitkan ajaran Islam dengan prinsip Covey pun menunjukkan relevansi mendalam antara karakter Islami dan kebiasaan efektif.

The 7 Habits of Highly Effective People, menyoroti bagaimana kebiasaan adalah jembatan antara pengetahuan (apa yang harus dilakukan) dan keterampilan (bagaimana melakukannya) dengan keinginan (ingin melakukannya).

Jadi, jika Anda ingin mengubah bisnis online Anda, mulailah dengan mengubah kebiasaan kecil Anda.

  • Jangan hanya menebak, mulailah mengukur. Jadikan kebiasaan untuk mengevaluasi data mingguan atau bulanan.
  • Jangan menunda, mulailah mengerjakan. Jadwalkan waktu khusus untuk tugas-tugas penting, dan matikan semua distraksi.
  • Jangan asal jalan, mulailah sistematis. Bangun sistem yang bisa diulang, baik untuk marketing, penjualan, atau layanan pelanggan.

 

 Perspektif Islami: Istiqomah, Amal Kecil, dan Struktur Spiritual

·         Istiqomah: Konsistensi Bertahap
Islam mendorong perubahan yang stabil dan berkelanjutan. Seperti yang dijelaskan, “perubahan yang paling kuat adalah yang kita lakukan secara perlahan sehingga kita tak menyadarinya, dan ia memberikan buah manfaat abadi.” 

·         Amal Kecil yang Konsisten
Hadis Rasulullah ﷺ: “Amal yang paling dicintai Allah adalah yang paling konsisten meskipun sedikit.” (HR. Muslim). Ini menguatkan bahwa kebiasaan kecil yang rutin jauh lebih bernilai daripada lompatan besar yang sporadis. 

·         Langkah Praktis Dalam Budaya Islami
Beberapa strategi praktis mencakup:

o    Menunaikan ibadah harian secara konsisten (misalnya shalat, membaca Al-Qur’an meski satu ayat).

o    Mengajak keluarga atau komunitas dalam bacaan/motivasi islami harian.

o    Menjaga lingkungan yang mendukung konsistensi spiritual dan moral. Mengembangkan takwa agar merasa selalu diawasi oleh Allah sebagai pengingat kuat untuk istiqomah. 

o    Film dan kajian Islami mempertegas bahwa struktur, lingkungan, dan tujuan yang jelas adalah fondasi istiqomah yang efektif.

Dalam Islam, konsep kebiasaan baik atau konsistensi dalam beramal saleh (istiqomah) sangat ditekankan. Rasulullah ﷺ bersabda, “Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling konsisten meskipun sedikit.” (HR. Muslim).

Hadis ini mengajarkan kita bahwa Allah lebih menghargai amalan yang dilakukan secara berulang-ulang, meskipun kecil, daripada amalan besar yang hanya dilakukan sesekali. Ini adalah pelajaran yang sangat kuat untuk para pelaku bisnis atau siapa pun yang ingin sukses.

  • Pentingnya Shalat dan Berdoa di Waktu yang Sama: Mirip dengan kebiasaan orang sukses yang bangun di waktu yang sama, seorang Muslim diajarkan untuk shalat pada waktu yang telah ditentukan. Ini membentuk disiplin, konsistensi, dan ikatan spiritual yang kuat. Kebiasaan ini melatih kita untuk selalu mengingat tujuan utama kita, yaitu beribadah dan mencari ridha Allah, di tengah kesibukan dunia.
  • Menebar Kebaikan Kecil: Memberi sedekah kecil setiap hari, membaca Al-Qur'an walau hanya satu ayat, atau tersenyum kepada sesama semua adalah kebiasaan kecil yang jika dilakukan secara berulang akan menumpuk menjadi amal besar yang tak terhingga nilainya di sisi Allah SWT.

Kesuksesan Anda, baik di dunia maupun di akhirat, bukan datang dari satu lompatan raksasa, melainkan dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Setiap pilihan kecil yang Anda buat hari ini, setiap kebiasaan yang Anda tanam, adalah benih yang akan menentukan buah yang Anda petik di masa depan. Mulailah dari sekarang, tanamlah benih kebiasaan baik, dan saksikan bagaimana ia tumbuh menjadi pohon kesuksesan yang kokoh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar