Teks Berjalan

Selamat Datang di Blog abuyasin.com Selamat Datang di Blog abuyasin.com

Selasa, 23 Desember 2025

Zikir Pagi & Petang

 


Zikir Pagi & Petang: Perisai Tak Terlihat dan Investasi Pahala Terberat

Pernahkah Anda merasa cemas tanpa sebab saat memulai hari? Atau merasa lelah luar biasa, seolah energi terkuras habis padahal pekerjaan belum seberapa? Di dunia yang penuh ketidakpastian ini, kita sering kali sibuk mempersiapkan bekal fisik—sarapan, pakaian rapi, kendaraan—namun lupa mengenakan "baju besi" untuk jiwa kita.

Dalam Islam, Allah SWT dan Rasul-Nya telah membekali kita dengan senjata spiritual yang ampuh namun sering terabaikan. Senjata itu adalah Zikir Pagi dan Petang (Al-Ma’tsurat).

Amalan ini bukan sekadar komat-kamit lisan. Ia adalah benteng pertahanan terkuat bagi seorang mukmin dan cara termudah untuk memberatkan timbangan amal di akhirat.

 

Mengapa Kita Butuh "Benteng" Setiap Hari?

Setiap hari, kita melangkah keluar rumah menghadapi berbagai potensi bahaya. Ada bahaya fisik (kecelakaan, kejahatan), dan ada bahaya non-fisik yang lebih halus namun mematikan: godaan setan, penyakit ‘ain (pandangan mata hasad), hingga sihir.

Rasulullah SAW tidak pernah melewatkan zikir pagi dan petang. Mengapa? Karena beliau tahu betapa rentannya manusia tanpa perlindungan Allah.

1. Perisai dari Gangguan Setan dan Kejahatan

Salah satu bacaan utama dalam zikir pagi petang adalah Ayat Kursi dan Tiga Qul (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas).

Rasulullah SAW bersabda mengenai keutamaan membaca surat-surat ini di pagi dan petang hari:

"Bacalah (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) tiga kali pada waktu pagi dan petang, niscaya itu akan mencukupimu dari segala sesuatu." (HR. Abu Daud & Tirmidzi)

Kata "mencukupimu" di sini bermakna perlindungan total. Membaca zikir ini ibarat mengaktifkan kubah pelindung tak terlihat di sekeliling tubuh kita. Setan akan menyingkir, dan niat jahat makhluk lain akan tumpul atas izin Allah.

2. Keselamatan dari Musibah Mendadak

Seringkali kita takut akan berita buruk yang tiba-tiba. Dalam rangkaian zikir pagi petang, terdapat doa: "Bismillahilladzi la yadhurru ma’asmihi syai’un..." (Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya).

Barangsiapa membacanya 3 kali di pagi dan petang hari, maka tidak ada musibah mendadak yang akan menimpanya. Ini adalah jaminan keamanan (security) terbaik yang tidak bisa dibeli dengan uang asuransi manapun.

 

Cara Termudah Memberatkan Timbangan Amal

Selain fungsi proteksi, zikir pagi petang adalah "mesin panen pahala" yang luar biasa efisien. Kita hanya butuh waktu 10-15 menit, namun bobot pahalanya bisa mengalahkan amal-amal fisik yang berat.

Kalimat Ringan, Timbangan Berat

Salah satu zikir yang dianjurkan adalah membaca: "Subhanallahi wa bihamdihi" (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) sebanyak 100 kali.

Apa ganjarannya? Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa mengucapkan ‘Subhanallahi wa bihamdihi’ seratus kali dalam sehari, maka dihapuskan dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Bukhari & Muslim)

Bayangkan! Hanya dengan gerakan lisan yang ringan, dosa-dosa kecil kita rontok seketika. Di hari kiamat nanti, saat kita butuh sekecil apa pun pemberat timbangan kebaikan, zikir-zikir inilah yang akan menyelamatkan kita.

 

Kapan Waktu Terbaik Melakukannya?

Para ulama sepakat bahwa waktu terbaik adalah:

  • Zikir Pagi: Dimulai sejak masuk waktu Subuh hingga terbit matahari (syuruq). Jika terlewat, boleh dilakukan hingga sebelum matahari tergelincir (Dzuhur).
  • Zikir Petang: Dimulai sejak masuk waktu Ashar hingga terbenam matahari (Maghrib).

 

Tips Agar Konsisten (Istiqomah)

Memulai kebiasaan baru memang menantang. Berikut tips agar zikir pagi petang menjadi gaya hidup:

1.     Gunakan Aplikasi/Buku Saku: Jangan bebani pikiran untuk langsung menghafal semuanya. Bacalah melalui aplikasi HP atau buku saku Al-Ma'tsurat. Allah menilai usaha kita, bukan sekadar hafalan.

2.     Manfaatkan Waktu Perjalanan: Zikir tidak harus duduk di atas sajadah. Anda bisa melakukannya sambil menyetir, naik kereta, atau saat memasak di dapur.

3.     Mulai dari yang Sedikit: Jika rangkaian zikir lengkap terasa terlalu panjang, mulailah dengan yang pokok: Ayat Kursi, 3 Qul, dan Sayyidul Istighfar. Setelah terbiasa, tambahkan pelan-pelan.

 

Penutup

Sahabat, hidup ini terlalu berisiko jika dijalani sendirian tanpa perlindungan Allah. Jangan biarkan pagi berlalu tanpa meminta penjagaan-Nya, dan jangan biarkan petang berakhir tanpa bersyukur kepada-Nya.

Jadikan zikir pagi dan petang sebagai kebutuhan primer, sama seperti kita butuh makan dan minum. Hati akan lebih tenang, hidup lebih terjaga, dan tabungan akhirat kita akan terus bertambah.

Sudahkah Anda berzikir pagi ini?

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar